Pendahuluan. Masalah seputar keilmuan dan teknologi sering kali menjadi perdebatan yang kompleks dalam Islam. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak pertanyaan sulit muncul mengenai bagaimana Islam bersikap terhadap iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan bagaimana memahaminya secara lebih mendalam.
Masalah ini pula yang menjadi tema pokok dalam kajian ilmu kalam. Tujuan para mutaklim atau teolog Muslim tidak lain adalah untuk memperkenalkan, menamkan, dan membela kebenaran akidah tauhid. Karena itu, ditinjau dari segi metode maupun materinya, keberadaan ilmu kalam bukan yang terlarang dalam islam.
Kajian lebih mendalam tentang ilmu kalam dan sejarahnya, yang ditulis ole h Josef va n Ess berjudul Theology and Society in the Second and Third C enturies of the Hijra 11
Sebagai umat Islam kita haruslah mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadis. Supaya kita bisa mengetahui mana hal-hal yang menuju kepada jalan kebenaran dan mana hal-hal yang menuju kepada kesesatan. Serta kita juga harus belajar ilmu agama Islam kepada ulama-ulama yang sudah jelas memiliki keluasan ilmu dan wawasan.
Ilmu kalam juga mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang agama Islam, seperti tentang keberadaan Tuhan, keberadaan malaikat, dan kehidupan setelah mati. Ruang Lingkup Ilmu Kalam Ilmu kalam memiliki ruang lingkup yang luas, karena mencakup berbagai aspek keilmuan yang berkaitan dengan agama Islam.
Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat.
.
pertanyaan yang sulit tentang ilmu kalam