Pontianak(Suara Kalbar) - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar Periode I Mei 2022 yang tertinggi pada umur 10 - 20 tahun masih mencapai Rp3.628,78 per kilogram dan hal itu berdasarkan hasil rapat Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Kalbar. "Tim Penetapan Harga TBS sawit Pemprov Kalbar telah menetapkan formula harga pembelian TBS asal pekebun mitra yang baru
Untuk menghadapi dinamika harga TBS ini, Tim Ditjen Perkebunan terus berupaya melakukan monitoring ke beberapa wilayah sentra perkebunan kelapa sawit, salah satunya ke PKS di Kab. Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, dengan didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Kubu Raya dan Dinas Prov Kalimantan Barat," ujar Heru.
TRIBUNPONTIANAKCO.ID, PONTIANAK - Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar beberapa waktu lalu menggelar Rapat tim penetapan harga TBS kelapa sawit produksi Perkebunan Kalbar periode 1 Mei 2002 di ruang rapat Dinas perkebunan Provinsi Kalbar.. Rapat yang diikuti unsur Pemda provinsi, Pemda Kabupaten, perusahaan kelapa sawit, PKS dan utusan kelembagaan pekebun maka disepakati dan
Kalau kita memulai dari harga awal TBS Rp1.380 per kg, maka dengan meningkatkan ekspor 200 persen atau sekitar dua kali lipat kita bisa mencapai harga TBS yang sesuai dengan harapan petani," katanya. Namun Euginia menjelaskan keinginan meningkatkan ekspor sawit terkendala biaya untuk melakukan ekspor CPO yang sangat tinggi sekarang ini.
KBRNSintang : Harga Tandan Buah Segar (TBS) buah sawit tengah menjadi topik hangat khususnya bagi petani, pasca pemerintah mengumumkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng. Keputusan tersebut dapat menyebabkan harga komoditas sawit anjlok didaerah. Penetapan harga TBS mengacu pada Permentan
Sebagaikomoditas yang memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional, maupun Kalimantan Barat, maka luas perkebunan kelapa sawit di kalimantan barat saat ini sudah menembus angka 1,7 juta ha dengan produksi mencapai 3,4 juta ton atau tingkat produktivitas 2,6 ton/tahun (data Dinas Perkebunan Prov. Kalbar tahun 2018).
. Pontianak ANTARA - Harga Tanda Buah Segar TBS sawit di Kalbar terus cenderung mengalami kenaikan sebagaimana hasil penetapan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar pada Periode I September 2022 tertinggi per kilogram. "Dari hasil penetapan pemerintah harga memang cenderung naik dan itu tentu harapan petani. Namun kenaikan yang ada masih belum signifikan dan mungkin butuh waktu untuk normal kembali," ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat ASPEKPIR Kalbar, Marjitan di Pontianak, Sabtu. Baca juga Di Jambi harga TBS dan CPO bergerak naik Terkait harga sawit swadaya jika dibawa ke pabrik langsung maka sesungguhnya tidak masalah karena di pabrik ada menganut sistem grade atau kelas a, b dan c. Namun di tingkat tengkulak harga tidak ada jaminan. "Namun dari pihak pemerintah sudah mulai berupaya supaya sawit swadaya memiliki payung hukum yang jelas," kata dia. Ia menjelaskan bahwa kesulitan untuk petani sawit swadaya karena banyak tanamannya bukan bibit unggul atau bersertifikat. Sehingga pabrik terkadang ragu untuk membeli TBS sawit setara dengan bermitra. "Jika TBS sawit bukan unggul akan berpengaruh pada rendemen minyak sawit. Oleh karena itu masyarakat mesti beli bibit unggul jangan tergoda harga bibit murah," katanya. Baca juga Petani sawit keluhkan mahalnya harga pupuk di Sintang Sementara itu, dari data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk CPO pada Periode I September 2022 harga TBS sawit pada umur 10 - 20 tahun per kilogram. Periode sebelumnya hanya 52 per kilogram. Kemudian untuk CPO per kilogram. Sedangkan periode sebelumnya 18 per kilogram. Sementara untuk PK per kilogram. Sedangkan periode sebelumnya per kilogram. Baca juga Harga tandan buah segar kelapa sawit tertinggi 22/kg Baca juga Pabrik kelapa sawit anggota GAPKI tetap beli TBS milik mitraya Baca juga Pemerintah percepat ekspor CPO untuk dongkrak harga sawit tingkat petani
Pontianak ANTARA - Harga Tandan Buah Segar TBS sawit tertinggi di Kalimantan Barat, berdasarkan hasil penetapan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk Periode II September 2021 yang berlaku hingga 15 Oktober, di umur 10 -20 tahun sebesar per kilogram. "Bersyukur harga TBS sawit di Kalbar stabil dan alami tren kenaikan. Kenaikan ini dipengaruhi pasar dunia yang saat ini terjadi kekurangan pasokan minyak nabati dari komoditas lain seperti kedelai, kacang, bunga matahari, dan lain sebagainya. Hal Ini membuat permintaan akan minyak sawit meningkat, sehingga mendongkrak harga CPO," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Munsif di Pontianak, Kalimantan Barat Kalbar, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa harga sawit yang saat ini menunjukkan tren naik dipengaruhi penyerapan biodisel dari pasar dalam negeri. Melalui Program B30 yang dicanangkan pemerintah, penyerapan minyak sawit mentah CPO semakin meningkat sehingga berdampak pada harga. "Kami optimis tren positif ini berlanjut mengingat Program B30 mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah. Apalagi program biodiesel dari sawit ini akan ditingkatkan lagi menjadi B50 hingga mungkin sampai B100," kata dia. Menurut dia, adanya kenaikan harga sawit baik itu TBS, CPO, hingga PKO Palm Kernel Oil sangat berdampak pada kesejahteraan petani di Kalbar. Ekonomi daerah semakin tumbuh dan berdampak luas di sektor lainnya. "Nilai Tukar Petani NTP Kalbar September 2021 sebesar 134,25 poin naik 2,83 persen dibanding NTP bulan Agustus 2021 sebesar 130,56 poin. Kemudian secara khusus untuk NTP Tanaman Perkebunan Rakyat NTPR sendiri ada kenaikan sebesar 3,67 persen. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat khususnya komoditas kelapa sawit, karet, cengkeh," jelas dia. Sementara untuk harga CPO pada Periode II September 2021 sendiri per kilogram dan inti sawit PKO per kilogram. Sebelumnya pada Periode I September 2021 untuk harga tertinggi TBS mencapai per kilogram. Sedangkan untuk harga CPO 20 per kilogram, dan untuk PKO per kilogram.
Saat ini di Kalbar per 31 Mei 2023 harga TBS sawit mengalami penurunan. Tren harga sawit pada minggu ini terus turun....Pontianak ANTARA - Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Apkasindo Kalimantan Barat Indra Rustandi berharap harga tandan buah segar TBS sawit bisa pulih kembali. "Saat ini di Kalbar per 31 Mei 2023 harga TBS sawit mengalami penurunan. Tren harga sawit pada minggu ini terus turun apabila dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Kami berharap bisa pulih ,” ujarnya di Pontianak, Rabu. Pihaknya masih optimistis harga TBS sawit akan bisa naik kembali dan tentu perlu perhatian pemerintah. “Kami terus optimis harga pasti berangsur-angsur kembali naik walaupun diterpa isu EUDR oleh Uni Eropa tetapi impor mereka kan tidak banyak,” harap dia. Baca juga Harga CPO di Jambi turun signifikan Rp283 per kilogram Menurutnya saat ini tender harga CPO dan kernel dilakukan oleh KPBN di bawah Kementerian BUMN. “Sekarang ini tender CPO oleh KPBN di bawah Kementerian BUMN tetapi recananya Juli diambil alih Bappebti di bawah Kementerian Perdagangan,” jelas dia. Berdasarkan data hasil rapat penetapan harga Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar periode IV Mei 2023 harga TBS sawit di Kalbar tertinggi di umur 10-20 tahun yakni per kilogram atau mengalami penurunan dari sebelumnya yang seharga per kilogram. Kemudian harga TBS sawit terendah periode Mei 2023 terendah di umur 3 tahun per kilogram dari sebelumnya yang seharga per kilogram. Baca juga Pemerintah lakukan peremajaan 278 hektare kebun sawit rakyat di Abdya Naik dan turunnya harga TBS sawit juga sangat dipengaruhi oleh Indeks K dan harga CPO serta kernel. Saat ini harga CPO Rp9, per kilogram mengalami penurunan di mana sebelumnya Rp10, per kilogram. Harga kernel Rp4, per kilogram dan turun dari periode sebelumnya Rp5, per DediEditor Nusarina Yuliastuti COPYRIGHT © ANTARA 2023
Pontianak ANTARA - Harga Tandan Buah Segar TBS sawit di Kalbar terus mengalami tren kenaikan dan untuk periode II Oktober 2021 harga sudah tembus per kilogram. "Saat ini harga sawit mulai TBS, CPO dan PK sedang baik - baiknya. Harga terus mengalami tren kenaikan. Untuk Periode II Oktober 2021 harga TBS sawit sendiri sudah mencapai per kilogram," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif di Pontianak, Sabtu. Ia menyebutkan untuk minyak mentah sawit atau CPO sendiri saat ini sudah mencapai per kilogram. Sedangkan untuk inti sawit atau PK sudah mencapai per kilogram. "Tentu harapan bersama harga terus naik. Dengan naiknya harga sawit tentu berdampak langsung ke petani dan ekonomi daerah," jelas dia. Ia menjelaskan bahwa Kenaikan ini dipengaruhi pasar dunia yang terus membaik. Kemudian harga sawit yang saat ini menunjukkan tren positif itu juga dipengaruhi penyerapan biodisel dari pasar dalam negeri. Melalui program B30, penyerapan CPO semakin meningkat sehingga berdampak pada harganya. "Kami optimis tren positif ini berlanjut mengingat program B30 mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah. Apalagi program biodiesel dari sawit ini akan ditingkatkan lagi menjadi B50 hingga mungkin sampai B100. Kembali dengan adanya kenaikan harga sawit, baik itu TBS, CPO, hingga PKO sangat berdampak pada kesejahteraan petani di Kalbar. Ekonomi daerah semakin tumbuh dan berdampak luas di sektor lainnya," kata dia. Sebelumnya, terkait Nilai Tukar Petani NTP di Kalbar sebagaimana data BPS Kalbar bahwa pada September 2021 sebesar 134,25 poin naik 2,83 persen dibanding NTP bulan Agustus 2021 sebesar 130,56 poin. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani It naik 2,96 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar Ib petani naik 0,13 persen. Sementara, khusus untuk NTP Tanaman Perkebunan Rakyat NTPR pada September 2021 terjadi kenaikan NTPR sebesar 3,67 persen. Hal ini terjadi karena It meningkat sebesar 3,86 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,18 persen. Peningkatan It September 2021 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat khususnya komoditas kelapa sawit, karet, cengkeh. Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok IKRT sebesar 0,03 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,57 persen.
harga tbs hari ini kalbar