Persiapkantujuh jajanan pasar di waktu berbuka serta bubur merah dan putih untuk buka. Akan lebih baik jika melakukan mandi kembang tujuh rupa, siramkan dari atas kepala sampai ujung kaki. Selain untuk diri sendiri, puasa kelahiran juga bermanfaat pada orang di sekitar termasuk pasangan. BuburAbang Putih (Weton Jawa) - Anda sedang mencari inspirasi resep bubur abang putih (weton jawa) yang unik? Cara memasaknya memang susah-susah gampang. Andai tidak tepat mengolah maka hasilnya kurang menarik dan tidak enak. Padahal bubur abang putih (weton jawa) yang enak harusnya sih punya aroma dan cita rasa yang mampu memancing selera kita. Untukpuasa penuh, maka tidak boleh makan dan minum selama 1x24 jam. Muslim yang puasa weton dianjurkan untuk mengerjakan salat dua rakaat sebelum subuh serta senantiasa menjaga wudu dan mengambilnya kembali apabila batal. Senantiasa bersyukur selama berpuasa. Berbuka dengan hidangan tujuh macam jajanan pasar dan bubur merah putih. Apabilamuslim, sebelum subuh melakukan salat dua rakaat dan selalu menjaga wudu sepanjang hari. Persiapkan tujuh jajanan pasar di waktu berbuka serta bubur merah dan putih untuk buka. Akan lebih baik jika melakukan mandi kembang tujuh rupa, siramkan dari atas kepala sampai ujung kaki. Sekarangcara pembuatannya. Beras dicuci terlebih dulu, rendam dalam air selama 15 menit, lalu tiriskan. Masak beras, garam, daun pandan dan air hingga seperti kata pepatah "Nasi terlanjur jadi bubur". Karena maunya memang bikin bubur, tambahkan santan kental, aduk rata, masak sampai kental. Masyarakatsuku Jawa menggunakan jenang ini sebagai uborampe selamatan, terutama untuk merayakan hari lahir ( weton) dan ritual memberi nama pada bayi. Bubur merah putih digunakan dalam selamatan sebagai sarana penghormatan dan permohonan kepada para leluhur agar memberi berkah dan perlindungan pada anak cucu. . Ilustrasi Puasa Weton. Sumber Weton merupakan sebuah tradisi dari kebudayaan Jawa. Dilansir dari beberapa sumber, Puasa Weton umumnya dilakukan untuk memperingati hari kelahiran seseorang. Puasa Wetona tau wetonan biasa dilakukan jika orang yang bersangkutan memiliki hajat atau keinginan yang dianggap penting dan ingin harapannya segera beragam jenis Puasa Weton, yakni Wetonan sehari penuh, Wetonan tiga hari, dan Wetonan tiga hari diulang tujuh kali.Wetonan sehari penuh adalah puasa yang dijalankan selama sehari semalam atau 24 tiga hari adalah puasa yang dilakukan selama tiga hari dengan hari kelahirannnya yang dijepit ditengah. Jadi, melakukan puasa satu sebelum hari kelahiran, saat hari kelahiran, dan satu hari setelah hari tiga hari diulang tujuh kali adalah puasa yang dilakukan setiap bulan setiap siklus selama tujuh bulan berturut-turut. Jenis puasa ini bisanya dilakukan jika ada keinginan jangka panjang yang benar-benar ingin diwujudkan dan sebagai penutupnya diadakan ritual sesaji atau Cara dan Manfaat Puasa WetonCara melakukan Puasa WetonSebelum puasa, berdoalah di luar rumah dengan menghadap ke arah puasa, berdoalah kembali dengan ucapan syukur karena telah diberi kekuatan untuk melaksanakan puasa penutupan puasa adalah dengan mandi kembang tujuh rupa atau kembang setaman. Proses mandi dilakukan dengan cara mengguyur air dari kepala hingga makanan berupa tujuh macam jajanan pasar ketika berbuka. Siapkan juga bubur merah putihAdapun manfaat dari Puasa Weton adalah meningkatkan kepekaan batin para pelakunya, media proteksi dari kesialan, dikabulkannya hajar pelakunya. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah salah satu bentuk budaya Indonesia bukan ajaran dari agama tertentu. Sungguh kaya budaya kita, ya! AA Jakarta Cara membuat bubur ketan hitam bisa jadi sajian nikmat. Bubur ketan hitam merupakan makanan penutup dengan cita rasa manis. Cara membuat bubur ketan hitam biasanya disajikan bersama kuah santan yang gurih. Ketan hitam merupakan jenis beras ketan yang belum diproses atau dibuang kulit arinya. Beras ketan hitam memiliki warna hitam pekat dan biasanya berubah menjadi ungu tua saat dimasak. Warna ungu gelapnya terutama karena kandungan antosianin yang jauh lebih tinggi dibanding biji-bijian berwarna lainnya. Cara membuat bubur ketan hitam kerap jadi pilihan untuk menikmati ketan hitam. 15 Cara Membuat Otak-Otak yang Mudah dan Gurih, Menggugah Selera 3 Cara Membuat Bubur Candil Sederhana yang Lembut dan Kenyal 5 Cara Membuat Gado-Gado Khas Nusantara yang Enak dan Mudah Dipraktikkan Cara membuat bubur ketan hitam bisa menjadi pilihan makanan sehat. Dengan cara membuat bubur ketan hitam ini, pilihan makanan jadi lebih beragam. Cara membuat bubur ketan hitam juga terbilang sederhana. Berikut cara membuat bubur ketan hitam dan manfaatnya dirangkum dari berbagai sumber, Kamis29/07/2021.Manfaat ketan hitamketan hitam sumber freepikKaya antioksidan Ketan hitam kaya akan antioksidan yang disebut antosianin. Antosianin adalah flavonoid, polifenol yang berasal dari tumbuhan yang menghasilkan pigmentasi merah, ungu, biru dan "hitam" pada buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, termasuk beras hitam ketan. Warna gelap beras ketan hitam berarti kaya akan antosianin yang merupakan antioksidan alami. Menurut sebuah penelitian dalam “Annual Review of Food Science and Technology” pada tahun 2010, antosianin memiliki efek anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Dalam penelitian pada hewan dan manusia yang dilakukan, antosianin juga terbukti membantu mencegah penyakit jantung, mengontrol obesitas, dan meringankan gejala diabetes. Tinggi serat Berbeda dengan ketan putih, ketan hitam tidak diproses, artinya bagian luar biji tetap utuh dan dimakan. Bagian ini mengandung serat makanan tidak larut yang menyehatkan pencernaan. Sebagai serat makanan, serat tidak larut membuat perut merasa kenyang lebih cepat, mengurangi kemungkinan makan berlebihan. Rekomendasi untuk orang dewasa adalah antara 20 dan 35 gram serat makanan per hari. Seperempat cangkir hitam ketan yang dimasak memiliki tiga gram serat makanan. Ini bisa menyediakan antara 9-15 persen dari asupan makanan yang ketan hitamManfaat ketan hitam sumber freepikSarat vitamin dan mineral Sepertiga cangkir ketab hitam mengandung 120 persen mangan harian, 20 persen fosfor dan magnesium, dan 8 persen selenium. Mangan membantu tubuh memproses kolesterol, protein dan karbohidrat, dan mungkin juga efektif dalam memerangi osteoporosis bila dikonsumsi dengan kalsium, seng dan tembaga. Fosfor membantu tubuh membangun tulang dan gigi, dan seperti mangan, fosfor juga membantu tubuh memproses karbohidrat dan lemak. Bebas gluten Ketan hitam termasuk sumber makanan bebas gluten. Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam biji-bijian sereal, seperti gandum, barley, dan gandum hitam. Orang dengan penyakit celiac perlu menghindari gluten, karena memicu respons imun dalam tubuh yang merusak usus kecil. Gluten juga dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal negatif, seperti kembung dan sakit perut, pada individu dengan sensitivitas gluten. Beras ketan hitam adalah pilihan bebas gluten yang bergizi dan alami yang dapat dinikmati oleh mereka yang menjalani diet bebas ketan hitamketan hitam/copyright unsplash/joanna kosinskaBaik untuk jantung Flavonoid seperti yang ditemukan dalam beras ketan hitam telah dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan dan kematian akibat penyakit jantung. Selain itu, penelitian awal pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa anthocyanin dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Antikanker Antosianin dari beras ketan hitam juga bisa memiliki sifat antikanker yang kuat. Sebuah tinjauan studi berbasis populasi menemukan bahwa asupan makanan kaya antosianin yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah. Sebuah penelitian tabung juga menemukan bahwa anthocyanin dari beras hitam mengurangi jumlah sel kanker payudara manusia, serta memperlambat pertumbuhan dan kemampuannya untuk menyebarManfaat ketan hitamManfaat ketan hitam sumber freepikBantu penurunan berat badan Ketan hitam adalah sumber protein dan serat yang baik, keduanya dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang. Anthocyanin seperti yang ditemukan dalam beras ketan hitam juga dapat membantu mengurangi berat badan dan persentase lemak tubuh. Cegah anemia Ketan hitam mengandung empat persen nilai zat besi harian tiap seperempat cangkirnya. Zat besi dianggap sebagai mineral penting karena tubuh membutuhkannya untuk membuat sel darah. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Konsumsi ketan hitam bisa membantu mencegah membuat bubur ketan hitam nikmat Via 1/4 kg beras ketan hitam 300 gram gula merah 5 sdm gula pasir garam secukupnya 3 cm kayu manis daun pandan 2 liter air 1 kelapa untuk santan Cara membuat bubur ketan hitam 1. Rendam beras ketan selama semalaman. 2. Keesokan pagi cuci beras ketan sampai bersih. 3. Masak air sampai mendidih, masukkan beras. 4. Masak ketan selama kurang lebih 10 menit. 5. Diamkan selama 30 menit. 6. Masak lagi ketan dan tambahkan gula merah, gula, garam, kayu manis. 7. Masak sampai kental sambil diaduk agar tidak lengket. 8. Masak santan di panci terpisah, tambahkan gula dan daun pandan. 9. Masak sampai mendidih. 10. Sajikan bubur ketan hitam bersama membuat bubur ketan hitam kentalTips membuat bubur ketan hitam./Copyright 350 gram ketan hitam 2,5 liter air 13 sdm gula 2 sdt garam 6 lembar daun pandan Cara membuat bubur ketan hitam kental 1. Beras ketan yang sudah dicuci bersih, direndam dulu semalaman. 2. Untuk 350 gram beras ketan, bisa direndam dalam 2,5 liter air. 3. Untuk menghasilkan bubur yang lembut, beras ketan perlu direndam lebih dulu. 4. Masak beras ketan dengan daun pandan, gula, garam. 5. Gunakan api sedang saja. Proses memasak ini harus dengan terus sambil diaduk. 6. Kalau tidak diaduk, nantinya bubur akan lengket dengan panci dan gosong. Masak hingga ketan empuk. 7. Bubur ketan bisa dinikmati dan disajikan dengan kuah santan kelapa. Untuk membuat kuah santan kelapa, rebus santan dengan daun pandan dan sejumput garam hingga mendidih sambil terus diaduk. 8. Sajikan bubur ketan dengan kuah santan kelapa. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Stigma negatif kerap kali menempel kepada masyarakat tradisi, yang masih menjalankan budaya leluhurnya. Bahkan cibiran, ejekan serta kata-kata yang melukai hati sering dirasakan, oleh karena menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tersebut. Menjadi berbeda dari umumnya masyarakat menjadi sorotan tajam dan sinis, menjadikan banyak diantara masyarakat tradisi yang tidak lagi menjunjung budayanya, karena takut DIASINGKAN, takut DIMATERAIKAN, takut disamakan dengan budaya-budaya KETIDAKPERCAYAAN kepada TUHAN yang MAHA ESA. Masyarakat umum, banyak yang mencibir, mengolok-olok tradisi ini, dan menggunakan ejekan, cacian mereka sebagai senjata yang sangat diskriminatif untuk menyerang masyarakat diluar kaum mereka. Akhirnya terjadilah jurang pemisah antara masyarakat umum agama dan masyarakat tradisi. Apakah yang memberikan penghakiman, sudah tahu betul dengan yang mereka lakukan? Apakah salah bagi mereka yang masih menjalankan tradisi leluhurnya? ======================================================================================================================================= Tradisi merayakan hari lahir di dalam kebudayaan Jawa, terkhusus di Jawa Tengah yang lazim dilakukan dengan memberikan bubur merah dan bubur putih kepada tetangga sekitar, membuat saya terpanggil untuk menyelami maksud dan pemaknaan yang terkandung di dalamnya. Saya meyakini bahwa setiap tradisi atau adat budaya pasti memiliki suatu nilai yang berharga. Tidak terkecuali dalam tradisi bubur merah dan bubur putih. Bubur merah bubur putih adalah makanan tradisional, yang diolah secara tradisional, dengan bahan-bahan yang ada disekitar kehidupan masyarakat Jawa. Bubur tersebut terbuat dari olahan santan dan beras, yang diolah agak lama, sampai lembut, biasanya diberi pandan untuk menambah harum makanan. Warna yang dihasilkan adalah warna putih dari santan dan beras, kemudian warna merah dibuat dari warna gula merah. Penataannya juga sangat sederhana, bubur lapis pertama adalah warna merah, yang kemudian dilapisi warna putih sedikit tepat di tengah bubur. Perayaan hari lahir yang dimaksudkan, tidaklah sama dengan haru ulang tahun modern. Perayaan hari lahir ini lebih sering disebut dengan "bancaan weton", atau syukuran hari lahir. Menurut tradisi Orang Jawa, tradisi weton ini, sebaiknya dilakukan untuk mengingat hari lahir seseorang. Pada dewasa ini, tradisi weton sudah mulai luntur dan hanya beberapa orang saja yang masih mempertahankannya. Biasanya sang empunya hajat, pagi-pagi benar membuat bubur merah-bubur putih, yang kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga disekitarnya. Ada suatu kepercayaan yang melekat dalam kalangan masyarakat, jika seseorang tidak melakukan tradisi weton, akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hidupnya, entah itu sakit, atau dirundung permasalahan yang pelik, dan susah untuk dihadapi. Hal ini biasanya dikait-kaitkan oleh karena tidak melakukan weton-an. Bagi yang meyakininya, maka setiap bulan sebaiknya dilakukan. Di dunia ini, setiap manusia pasti ingin hidup sehat, dan terhindar dari bahaya. Namun apakah dengan bubur?? apakah dengan bubur lantas bisa menghindarkan mara bahaya dan senantiasa diberi kesehatan?? mari kita renungkan. Melakukan hal yang kita tidak tahu maknanya, adalah hal yang penuh kesia-siaan. Namun, Orang bijak tau betul apa yang dia perbuat Adakah kaitannya, antara kesehatan dan terhindar dari nasib malang dengan melakukan tradisi bubur merah- bubur putih?? jika memang ada keterkaitan diantaranya, maka dapat dibilang bahwa tradisi tersebut, atau bubur tersebut sebagai media "tumbal" untuk ngalap berkah, media "tumbal" untuk "menyogok" sesuatu kekuatan yang tidak diketahui asalnya, agar kehidupan si pelaku tradisi senantiasa diberkahi. Apakah iya?? Apakah seperti itu sebenarnya? atau hanyalah suatu mitos yang melekat dalam tradisi?? Masyarakat kita, kebanyakan menyukai sesuatu hal yang bersifat mistis, supra-alami, yang belum jelas ujung dan pangkalnya. Yang dilakukan hanya dengan berbekal rasa percaya, rasa nyaman meskipun hal tersebut tidak bisa dirasional. Sekarang coba kita rasionalkan !!! Karena kita adalah bangsa indonesia yang cerdas, dan berbudaya, maka kita harus cerdas juga dalam berbudaya..Ilmu Cocok-logi Kalo cocok berarti bisa dipercaya, kalau ternyata tidak cocok, maka bagaimana caranya agar bisa cocok, dengan kata lain dicocok-cocok-kan agar bisa cocok, untuk menguatkan argumen. Hal inilah keunikan masyarakat cocoklogi. Budaya makan bubur, mungkin bisa saja berasal dari leluhur yang sama, jika kita runtut asal pangkalnya. Ada suatu kisah dizaman lalu, adalah dua anak kembar yang saling berbut hak kesulungan, sebut saja mereka Esau dan adiknya Yakub. Mereka berebut hal kesulungan dan pengakuan kesulungan dari sang Ayah Isqak. Esau adalah anak kesayangan Isqak yang mempunyai pribadi yang tegas, pemberani, pemburu yang ulung; Sedangkan adiknya Yakub adalah kesayangan ibunya Ribka, dia anak yang selalu dirumah, orangnya lembut dengan perangai yang santun. Pada suatu saat ketika Esau lapar, dan tidak mendapatkan hewan buruan dari hutan, dia melihat adiknya Yakub, sedang memasak bubur kacang merah. Karena rasa laparnya, Esau memohon agar Yakub memberinya semangkuk bubur kacang merah. Yakub menyetujuinya namun dengan syarat, bahwa HAK KESULUNGAN yang harunya diberikan Isqak kepada Esau, harus diberikan kepada Yakub. Dalam kata lain, Yakub hendak merampas hak kesulungan dari kakaknya. Esau tidak begitu menggubris keinginan adiknya, karena lapar yang berat, Esau mengiyakan saja kemauan adiknya. Ketika Isqak hendak memberkati anak sulung esau, lantas Esau diutusnya untuk berburu, dan mencarikan hewan buruan yang enak, dan mengolahnya menjadi santapan yang lezat. Esaupun bergegas dengan gembira, mencari hewan buruan di hutan. Singkat Cerita, Yakub dan ibunya memasang siasat. Melihat keadaan Isqak yang sudah agak rabun penglihatannya, pastilah Iaqak tidak dapat mengenali betul Esau dan Yakub. Ribka mendandani Yakub dengan bulu domba, memasangkan pakaian Esau kepada Yakub, agar bau keringatnya tercium seperti Esau, kemudian mengolah makanan terlezat dari domba muda. Setelah semuanya selesai, Yakub yang menyamar menjadi Esau diutusnya untuk menghadap kepada Isqak ayahnya, setelah menyantap hidangan lezat itu, Isqak langsung memberkati putranya, yang tak lain dan tak bukan adalah Yakub. Esau yang mengetahui akan siasat adiknya, menjadi sangat marah dan menyesal, namun apa bisa dikata NASI SUDAH MENJADI BUBUR. Hak kesulungan telah ditukar dengan semangkuk BUBUR kacang merah. kembali lagi ke topik. Apakah kisah tersebut yang menginspirasi tradisi weton? dan bubur merah-bubur putihnya?? atau hal ini hanya kebetulan cocok saja? tidak lebih? Memang agaknya sulit dipercaya, ketika mengkaitkan BUBUR dengan BERKAT atau keduanya memang tidak bisa dikaitkan, namun terpaksa dikait-kaitkan?? atau tidak sengaja keduanya terkait?? di dunia ini tidak ada yang terjadi oleh karena KESENGAJAAN !! sehingga kemungkinan yang terjadi adalah, Bubur dan Berkat TERPAKSA DIKAIT-KAITKAN. Budaya adalah Hukum yang Memasyarakat Tidak ada hukum lain di dunia yang lebih kuat pengaaruhnya dibandingkan BUDAYA karena apa? Karena budaya sangat mengakar, dan menjadi pola kehidupan masyarakat. Entah itu dengan sadar melakukannya, ataupun tidak sadar, namun BUDAYA tetap dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena ada unsur Karma dan Pahala yang menyelimutinya, adanya Berkat dan Laknat, adanya Reward and Punishment. Dengan adanya hal tersebut, secara tidak langsung, budaya tertanan dan mengakar dalam mindset masyarakat, tanpa disadari. Walaupun terkesan irasional, terkesan sukar dipercayai, namun hal itulah yang terjadi. Pangkal Tradisi Saya meyakini, adanya suatu ajaran, karena dengan sengaja ataupun tidak karena ada yang MENGAJARKANNYA. Begitupula dengan tradisi weton, pasti juga ada yang mengajarkannya, jika tidak mengapa sampai sekarang dibeberapa masyarakat tradisi tersebut masih eksis. Berbeda dengan perayaan ulang tahun, dengan kue tart-nya Tradisi weton dengan buburnya. Namun ada kesamaannya, yaitu budaya "make a wish" atau menaikkan pengharapan kepada Sang Empunya Hidup. Dalam suatu perayaan pastilah ada harapan yang dinaikkan. Meskipun banyak diantara kita yang juga tidak mengerti arti yang terkandung di dalamnya. Biar kita sama-sama menjadi bangsa yang cerdas dalam berbudaya, dengan arif dan bijaksana melakukan tradisi penuh pemaknaan, mari kita kupas sehelai-demi sehelai agar nampak intinya. 1. Kenapa harus bubur? Kenapa harus bubur, kenapa tidak ayam goreng atau makanan yang lebih enak lainnya? Kenapa harus makanan yang lembut teksturnya, dan terkesan blenyek? Bubur melambangkan kesederhanaan, artinya Hidup itu sederhana sajalah, tidak usah neko-neko. Materi memang dicari dalam hidup, namun hidup tidaklah sekedar mencari materi, kehidupan sejati muncul dari dalam kesederhanaan. Ketika dalam kondisi sederhana, maka rasa syukur senantiasa ada, senantiasa dilingkupi kepasrahan hidup. Ibarat hanya makan bubur saja, manusia sudah bisa hidup, karena di dalam bubur terdapat kandungan nutrisi yang memadai untuk melangsungkan kehidupan. Dari beras, kita mendapatkan karbohidrat, dari gula merah kita mendapatkan nutrisi dan energi, dari garam kita mendapatkan mineral dan yodium, dari santan kita mendapatkan protein nabati serta lemak sehat dan vitamin. Cukup dengan bubur, kita sudah bisa hidup. Bubur melambangkan kelembutan, artinya "Berbahagialah kamu yang lemah-lembut karena kamu bisa memiliki bumi". Orang yang lemah lembut, orang yang pembawaan dirinya santun, bersahaja akan banyak menjumpai orang-orang yang baik hatinya, dan hidupnya akan dikelilingi oleh kebaikan. Kita dilatih dalam mencerna sesuatu untuk pertama kali mencerna hal-hal yang lembut terlebih dahulu. Sebagai seorang bayi, kita tidak langsung dijejali makanan yang berat, namun cukup bubur, barulah kita dapat makan makanan yang bertekstur lebih kasar. Hal ini mengingatkan kita, kita harus taat dalam persoalan-persoalan yang kecil lebih dahulum untuk mampu menghadapi persoalan yang lebih berat. Jika kita biasa tetap taat dan tegar dalam persoalaan yang kecil, maka kita akan bisa tegar dalam menghadapi persoalan yang lebih berat. 2. Kenapa harus Merah dan Putih? Apakah tidak ada warna lain? kenapa hanya merah dan putih? Warna mengisyaratkan makna, dan mengandung nilai di dalam simbol warna tersebut. Merah dan putih adalah simbol kehidupan. Orang Jawa zaman kuno, ternyata tahu lebih dahulu katimbang ilmuwan-ilmuwan hebat di era modern, bahwa awal kehidupan dimulai dari sel. Warna merah yang lebih besar melambangkan Ovum atau sel Telur Warna putih yang lebih kecil melambangkan Sperma. Bubur Merah-Bubur Putih menjadi pengingat bagi sang pelaku tradisi, bahwa kehidupan kita diawali dari Ovum ibu kita, dan Sperma dari ayah kita. Yang mana kita harus senantiasa hormat kepada kedua orang tua kita, yang telah menjadi jalan kehidupan bagi kita. Ketika kita mengingat hari lahir kita, kita juga harus wajib mengingat pengorbanan orang tua kita, dari melahirkan, hingga merawat kita mnjadi insan yang siap menatap kehidupan. dari seorang manusia yang belum mengetahui apapun, menjadi banyak belajar dari orang tua kita. Bubur Merah-Bubur Putih menyadarkan kita bahwa, tidak ada orang lain sebaik kedua orang tua kita, TIDAK ADA yang lain !!! Orang tua kita adalah sesempurnanya manusia yang pernah kita ketahui. Mereka adalah Yang Rahmani, dan Yang Rahimi Yang Pengasih dan Yang Penyayang, manifestasi dari CINTA KASIH TUHAN, untuk hidup kita. Ayah kita adalah Sang Rahmani, yang senantiasa MENGASIHI kita seperti cinta-KASIH TUHAN dalam hidup kita. Rahmani= Pengasih Mani = Sperma = Diberikan Ibu kita adalah Sang Rahimi, yang senantiasa MENYAYANGI kita seperti kasih-SAYANG TUHAN dalam hidup kita. Rahimi = Penyayang Rahim = Penerima, Mendekap Janin, menaungi janin dengan KASIH SAYANG-Nya Ayah dan Ibu kita adalah sebaik-baiknya manusia yang pernah kita jumpai, sudah sepantasnyalah setiap harinya kita selalu ingat kasih sayangnya atas hidup kita. Ucapan syukur juga kita naikkan kepada Tuhan atas kebaikan Tuhan telah memberikan orang tua yang baik kepada kita. Bubur merah dan bubur Putih, adalah tradisi yang BUKAN TANPA ARTI, namun SARAT dengan ARTI dan PESAN MORAL serta SPIRITUAL untuk hidup kita. Melakukan hal yang kita tidak tahu maknanya, adalah hal yang penuh Orang bijak tau betul apa yang dia perbuat Semoga kita senantiasa bijak dalam mengarungi kehidupan kita dan senantiasa menjadi pribadi yang baik dalam segala hal ____ Salam Keseimbangan Antar Ciptaan Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 32782334-0a1c-11ee-8d6b-73584a6a4365 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Puasa Weton merupakan salah satu tradisi dalam ajaran Kejawen atau Jawa. Menurut kepercayaan Kejawen, ada banyak hal yang dapat memberikan kemudahan serta keberkahan di dalam hidup. Sebagai contoh, melaksanakan Puasa Mutih dan Puasa Weton. Puasa Mutih diyakini mampu membuat seseorang terhindar dari hal-hal jahat yang bisa datang kapan saja. Puasa ini biasanya dilakukan selama 3 hari. Selain Puasa Mutih, ada pula Puasa Weton atau puasa hari kelahiran. Puasa ini dipercaya dapat memberikan banyak manfaat bagi orang yang melakukannya. Lantas, seperti apa sebenarnya Puasa Weton itu? Apa saja manfaatnya dan bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasannya di bawah ini, Parents! Artikel Terkait Cara Menghitung Weton dan Maknanya bagi Kecocokan Suami Istri Sejarah Puasa Weton Image Freepik Puasa Weton puasa kelahiran adalah puasa yang dilalukan tepat pada hari kelahiran dan disertai dengan Weton atau Pasaran penanggalan Jawa. Misalnya, jika seseorang lahir pada hari Kamis dengan pasaran Wage, maka menurut kepercayaan Kejawen, orang tersebut bisa melakukan puasa weton di hari Kamis Wage. Tetapi, Puasa Weton sendiri tidak terdapat di dalam ajaran Islam. Ini karena memang Allah SWT dan juga Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkannya. Meskipun begitu, banyak masyarakat Jawa yang hingga saat ini masih sering melakukan puasa puasa hari kelahiran ini. Sebagai bagian dari kepercayaan Jawa Kuno, mereka meyakini khasiat puasa weton yang dapat membuat kesehatan tubuh tetap terjaga. Jenis-jenis Puasa Weton dalam Ajaran Kejawen Berdasarkan ajaran Kejawen, puasa hari kelahiran terdiri dari beberapa jenis, mulai dari puasa sehari penuh, tiga hari, hingga tiga hari yang diulang tujuh kali. Berikut jenis-jenis puasa kelahiran dalam kepercayaan Jawa Kuno atau Kejawen 1. Puasa Weton Sehari Penuh Sesuai dengan namanya, puasa kelahiran sehari penuh ini merupakan jenis puasa hari lahir yang di lakukan selama 24 jam. Jenis puasa ini kerap dilaksanakan oleh masyarakat Jawa. Puasa ini biasanya dilakukan satu hari sebelum hari kelahiran tiba hingga hari kelahirannya itu datang. 2. Puasa Weton Tiga Hari Image Freepik Jenis puasa kelahiran yang selanjutnya adalah puasa weton tiga hari. Jenis puasa ini dilakukan pada hari sebelum hari lahir tiba hingga sehari setelah hari lahir. Masyarakat Kejawen percaya bahwa puasa kelahiran tiga hari ini memiliki khasiat yang jauh lebih terasa. Orang Jawa juga menyebut puasa ini dengan Puasa Ngebleng. Namun, perlu diketahui bahwa puasa ini tidak mengenal sahur dan berbuka karena orang yang melakukan puasa ini harus benar-benar berpuasa atau menahan lapar dan minum selama tiga hari. 3. Puasa Weton Tiga Hari diulang Tujuh Kali Jenis puasa kelahiran yang terakhir adalah puasa tiga hari yang dilakukan selama tujuh bulan bertutut-turut. Lebih rincinya, puasa ini sama seperti puasa hari lahir tiga hari yang telah dijelaskan di atas, tetapi dilakukan tanpa terputus di setiap bulannya selama tujuh bulan. Orang yang biasanya melaksanakan puasa ini mempunyai keinginan atau hajat jangka panjang yang kuat dan sangat ingin segera diwujudkan. Setelah selesai melakukan puasa jenis ini, biasanya diadakan syukuran. Di antara semua jenis puasa weton, puasa inilah yang diyakini memiliki manfaat cukup besar. Ini menurut kepercayaan masyarakat Jawa atau Kejawen. Manfaat Puasa Weton Orang-orang Jawa Kuno meyakini bahwa manfaat puasa kelahiran ini mampu mendekatkan hubungan pribadi seseorang dengan roh para leluhur. Ini bertujuan untuk memperkuat sukma, selalu peka terhadap isyarat Tuhan, serta dimudahkan dalam menjalani kehidupan. Lebih lengkapnya, berikut ini beragam manfaat puasa kelahiran yang diyakini dalam ajaran Kejawen 1. Menguatkan Mental Puasa kelahiran diyakini dapat meningkatkan mental pemikiran menjadi lebih matang dan lebih kuat bagi orang yang melakukannya. Hal ini didasari karena pada saat berpuasa, kondisi mental serta pemikiran manusia akan mengalami penurunan dari berbagai macam hal, salah satunya adalah emosi. Jika emosi turun, dipercaya bahwa secara otomatis akan membuat hidup seseorang terasa lebih tenang. 2. Meningkatkan Kepekaan Batin Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa kelahiran memiliki manfaat yang sangat besar dalam membantu meningkatkan mental dan pikiran seseorang. Bagi ajaran Kejawen, hal tersebut juga sekaligus dapat meningkatkan kepekaan seseorang agar lebih kuat kepada makhluk-makhluk yang ada di muka bumi. Image Freepik 3. Upaya Mewujudkan Berbagai Macam Hajat Selain bisa meningkatakan rasa peka dan mental seseorang, puasa kelahiran juga diyakini bisa membuat apa yang diimpikan atau hajat yang dimiliki bisa segera tercapai. Orang-orang Jawa jaman dahulu sangat mempercayai hal itu. Mereka yakin puasa kelahiran mampu mempercepat terkabulnya keinginan atau hajat yang dinginkan oleh seseorang di dalam hidupnya. 4. Meningkatkan Kesehatan Tubuh Puasa hari lahir juga diyakini memiliki manfaat yang begitu besar bagi kesehatan tubuh. Setiap orang yang melaksanakannya akan mendapatkan kesehatan tubuh yang lebih terjaga. Hal ini terbukti karena banyak orang yang menjalankan berbagai macam puasa yang ada sehingga mereka terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. Ini karena saat berpuasa, organ-organ yang ada di dalam tubuh, terutama pada bagian pencernaan, akan mendapatkan waktu sejenak untuk berhenti beraktifitas. Artikel Terkait Berbagai Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh Tata Cara Dan Niat Melakukan Puasa Weton Puasa kelahiran ini dikerjakan sama persis dengan puasa wajib Ramadan maupun puasa sunnah yang ada dalam ajaran agama Islam. Maksudnya adalah dengan melaksanakan sahur terlebih dahulu sebelum waktu imsak datang. Kemudian, berbuka puasa saat adzan maghrib tiba. Namun, selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan puasa kelahiran ini, termasuk bagaimana bacaan niatnya. Lalu, bagaimana cara melakukan puasa weton agar manfaatnya dapat diraih? Dalam ajaran Jawa Kuno telah diatur seperti apa cara-cara yang baik untuk bisa melakukan puasa weton ini. Image Freepik Berikut ini adalah tata cara puasa weton bagi yang ingin melakukannya 1. Sahur Tidak berbeda dari puasa ramadhan yang biasa kita laksanakan di setiap tahunnya, maka dalam melakukan puasa weton pun kita juga diharuskan untuk bisa bangun sekitar jam 3 pagi. Ini dimaksudkan agar seseorang yang akan berpuasa weton dapat melakukan sahur terlebih dahulu. 2. Berniat Untuk menjalankan puasa kelahiran, maka ucapkan niat dengan kalimat “Ingsun pasang apit kelahiran kelawan tulung dina telung bengi tanpo ti pati mangan lan ngumbe yen durung kasedya apa sing dadi kasedyaku.” Kalimat tersebut juga bisa diganti sesuai dengan hajat yang diinginkan, seperti “Aku berniat puasa weton dari fajar sampai petang untuk mendapatkan sebutkan hajat“. Image Freepik 3. Melakukan Sholat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Subuh Setelah sahur, maka dianjurkan melakukan sholat sunnah 2 rakaat sebelum datang adzan subuh. Dianjurkan pula untuk menjaga wudhu agar tidak batal. 4. Mandi dengan Kembang Tujuh Rupa Setelah Puasa Selesai Setelah puasa selesai, sebaiknya berdoa kembali dengan diiringi rasa syukur karena telah diberi kekuatan untuk bisa menyelesaikan puasa kelahiran. Setelah itu, dalam ajaran kejawen, apabila telah selesai melaksanakan puasa kelahiran ini, di sarankan untuk mandi dengan menggunakan kembang tujuh rupa atau kembang setaman. Caranya, guyur air kembang tersebut dari ujung kepala hingga ujung kaki 5. Menghidangkan Tujuh Macam Jajanan Pasar Saat Berbuka Lengkapi hidangan berbuka puasa dengan makanan berupa tujuh macam jajanan pasar. Selain itu, yang tidak boleh tertinggal adalah menyiapkan bubur merah putih sebagai makanan penutup. Artikel Terkait Tata Cara Puasa Syawal, Bolehkah Dilaksanakan Sekaligus Bersama Utang Puasa Ramadan? Itulah penjelasan seputar sejarah puasa weton, jenis, manfaat, dan tata cara melakukannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita, ya! Baca Juga Tertarik Lakukan Puasa Mutih? Kenali Manfaat dan Bahayanya Aurel Hermansyah Puasa Mutih Makan Roti dan Telur, Netizen "Salah Kaprah!" Catat! Ini 8 Jenis Puasa yang Diharamkan dalam Islam Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

bubur merah putih untuk weton